GERAK PARABOLA
KEGIATAN
BELAJAR
A.
Uraian
Materi
1.
Gerak
Parabola
Gambar 1.1 Pemain
Bola Menendang Bola
Perhatikan gambar 1.1, seorang pemain
bola menendang bola, bagaimana lintasan bola yang terbentuk? Perhatikan gambar
1.2!
Gambar 1.2 Lintasan Bola yang Terbentuk
Gerak pada bola yang menghasilkan
lintasan seperti gambar 1.2 diatas merupakan Gerak Parabola.
Sebuah gerakan perpaduan antara gerak vertikal dan gerak
horizontal yang bergerak secara harmonis sehingga membentuk suatu lintasan yang
berbentuk melengkung. Karena bentuk gerak lintasannya yang melengkung layaknya
parabola maka gerakan ini disebut gerak parabola. gerak parabola merupakan
perpaduan antara gerak vertikal dan gerak horizontal. Jadi sesuai definisi
tersebut bahwa bola bergerak mengarah ke sumbu x dan sumbu y secara bersama.
Perpaduan arah tersebut membuat lintasan geraknya menjadi seperti parabola.
Menurut Galileo dalam
buku fisika kelas XI (2006: 27) mengemukakan bahwa manusia dapat memandang
gerak parabola sebagai gerak lurus beraturan pada sumbu horizontal (sumbu X)
dan gerak lurus berubah beraturan pada sumbu vertikal (sumbu Y) secara
terpisah. Tiap gerak ini tidak saling mempengaruhi tetapi gabungannya tetap
menghasilkan gerak parabola. Gerak parabola dapat dianalisi dengan meninjau
gerak lurus beraturan pada sumbu X dan gerak lurus berubah beraturan pada sumbu
Y secara terpisah.
Gambar 1.3 Analisis Gerak Parabola
a)
Komponen
Sumbu x
Komponen
sumbu x adalah komponen dari GLB
dimana v=konstan
Komponen
kecepatan awal ( V0) di sumbu x adalah
Tabel 1.1 Gerak Parabola Komponen x
Komponen Gerak
|
GLB
|
Gerak Parabola Komponen x
|
Jenis Gerak
|
GLB arah horizontal
|
Komponen GLB arah horizontal
|
Kecepatan Gerak
|
VX = v
|
VX = v0=v0 COS θ
|
Posisi/Perpindahan
|
S = v.t
|
X = v0X . t = ( v0 COS θ ) t
|
persamaan pada sumbu x diperoleh dari persamaan umum GLB.
b)
Komponen
Sumbu y
Komponen sumbu y merupakan komponen dari GLBB di perlambat karena berlawanan
dengan gravitasi.
Komponen kecepatan awal (V0 ) di sumbu y adalah
(1.2)
Tabel 1.2 Gerak Parabola Komponen y
Komponen Gerak
|
GLBB
|
Gerak Parabola Komponen y
|
Jenis Gerak
|
GLB arah vertikal
|
Komponen GLB arah vertikal
|
Vektor Kecepatan Awal
|
v0
|
v0y = v0
sin θ
|
Kecepatan Gerak
|
vt = v0 + at
|
vy = v0 sin θ - gt |
vt² = v0² + 2 as
|
vy² = v0² sin² θ - 2gy
|
|
Posisi/Perpindahan
|
s= v 0 t +1/2 at²
|
y = ( v0 sin θ) t - 1/2 at²
|
Persamaan pada sumbu y diperoleh dari persamaan umum GLBB
c)
Waktu
Untuk Ketinggian Maksimum (Puncak)
→ tp= tpuncak
Ketinggian maksimum dicapai pada sumbu y, maka kita harus menggunakan tinjauan
komponen sumbu y. Pada ketinggian
maksimum,kecepatan benda pada sumbu y
adalah nol (vy=0 )
vy = v0 sin θ - gtp (1.3)
0= v0 sin θ - gtp
gtp = v0 sin θ
(1.4)
Waktu yang ditempuh benda selama
bergerak di udara dari posisi awal ke posisi akhir pada ketinggian yang sama
adalah sama dengan 2 kali waktu yang di perlukan untuk mencapai ketinggian maksimum
t maks = 2 tp (1.5)
e) Ketinggian Maksimum → ymaks dan
Jarak Mendatar pada
Ketinggian Maksimum → Xmaks
Ketinggian maksimum dicapai pada sumbu y, maka dari itu kita harus menggunakan
tinjauan komponen sumbu y
vy² = v0² sin² θ - 2gy (1.7)
0 = v0² sin² θ - 2gy maks
2)
Jarak Mendatar pada Ketinggian Maksimum
→xymaks
Jarak mendatar yang
dicapai pada sumbu x di ketinggian
maksimum, maka dari itu kita harus menggunakan tinjauan komponen sumbu x
(1.9)
(1.10)
Jadi bola berada di titik tertinggi pada
koordinat :
(1.11)
f)
Jarak
Jangkauan Maksimum →xmaks
Jangkauan maksimum merupakan jarak
maksimum yang ditempuh dalam sumbu x
(arah horizontal). Untuk persamaannya digunakan tinjauan pada sumbu x
(1.12)
(1.13)
(1.14)
2.
Gerak
Parabola Dikehidupan Sehari-hari
Dalam
kehidupan sehari hari terdapat beberapa jenis gerak parabola
a. Gerakan
benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dengan sudut tetap
terhadap garis horizontal.
Contoh : gerakan bola yang ditendang oleh
pemain sepak bola, gerakan bola basket yang dilemparkan ke dalam keranjang,
gerakan bola tenis, gerakan bola voli, gerakan lompat jauh dan gerakan peluru
atau rudal yang ditembakkan dari permukaan bumi.
1) 2)
Gambar 1.4
1)
Gerakan Peluru atau Rudal yang
Ditembakkan dari Permukaan Bumi
2)
Gerakan Bola Ditendang oleh Pemain Sepak
Bola
b. Gerakan
benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal pada ketinggian
tertentu dengan arah sejajar horizontal.
Contoh: gerakan bom yang dijatuhkan dari
pesawat atau benda yang dilemparkan ke bawah dari ketinggian tertentu
1) 2)
Gambar 1.5
1)
Gerakan Rudal yang Ditembakkan Horizontal
dari Ketinggian Tertentu
2)
Gerakan Bom yang Dijatuhkan Dari Pesawat
dari Ketinggian Tertentu
c. Gerakan
benda berbentuk parabola ketika diberikan kecepatan awal dari ketinggian
tertentu dengan sudut tetap terhadap garis horizontal.
Contoh: gerakan bola yang di lemparkan di
atas gedung yang berketinggian tertentu.
Gambar 1.6 Bola yang
Dilemparkan di Atas Gedung yang Berketinggian Tertentu
B.
Rangkuman
1. Gerak
parabola merupakan gabungan antara gerak lurus beraturan (GLB) pada komponen
horizontal dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) pada komponen vertikal.
2. Komponen
sumbu x adalah komponen dari GLB
dimana v=konstan. Komponen kecepatan awal ( v0 ) di sumbu x adalah
3. Komponen
sumbu y merupakan komponen dari GLBB
di perlambat karena berlawanan dengan gravitasi. Komponen kecepatan awal (v0 ) di sumbu y adalah
4.
Waktu Untuk Ketinggian Maksimum (Puncak)
→ tpuncak
5. Waktu
Untuk Kembali Ke Posisi (Ketinggian)
Semula → t maks
6. Ketinggian
Maksimum → ymaks
7.
Jarak Mendatar pada Ketinggian Maksimum
→ ymaks
8.
Koordinat bola pada titik tertinggi :
9. Jarak
Jangkauan Maksimum → X maks
A.
Tes
tertulis
1. Sebuah peluru ditembakkan dengan
kecepatan awal 100 m/s dan sudut elevasi 30o. Jika gravitasi
ditempat itu 10 m/s2, maka waktu yang diperlukan peluru tersebut
untuk mencapai titik tertinggi adalah...
A. 2 sekon
B. 5 sekon
C. 6 sekon
D. 10 sekon
E. 15 sekon
A. 2 sekon
B. 5 sekon
C. 6 sekon
D. 10 sekon
E. 15 sekon
2. Seorang anak melempar batu dengan
kecepatan awal 12,5 m/s dan sudut elevasi 30o terhadap horizontal..
jika percepatan gravitasi 10 m/s2, waktu yang diperlukan batu tersebut sampai
ke tanah adalah...
A. 0,4 s
B. 0,6 s
C. 1,25 s
D. 1,60 s
E. 2,50 s
A. 0,4 s
B. 0,6 s
C. 1,25 s
D. 1,60 s
E. 2,50 s
3. Sebuah benda dilempar dari suatu
tempat yang tingginya 20 m di atas tanah dengan kecepatan 40 m/s dan sudut
elevasi 60o terhadap horizontal. Jika g = 10 m/s2, maka
tinggi maksimum yang dapat dicapai benda dari permukaan tanah adalah...
A. 20 m
B. 40 m
C. 60 m
D. 80 m
E. 100 m
A. 20 m
B. 40 m
C. 60 m
D. 80 m
E. 100 m
4. Sebuah bola ditendang dengan
kecepatan awal 10 m/s dan sudut elevasi 30o. Jika g = 10 m/s2
maka jarak terjauh yang dapat dicapai bola adalah...
A. 20 √3 m
B. 20 m
C. 10 √3 m
D. 5√3 m
E. 5 m
A. 20 √3 m
B. 20 m
C. 10 √3 m
D. 5√3 m
E. 5 m
5. Sebutir peluru ditembakkan dari senapan dengan kecepatan awal 100 m/s.
Sudut elevasi saat itu sebesar 15° (sin
15°= 0,26). Tinggi maksimum dan jangkauan terjauh yang dapat dicapai peluru
adalah .....
A. 33.8
m dan 500 m
B. 33.8
m dan 400 m
C. 23.8
m dan 500 m
D. 23.8
m dan 400 m
E. 10
m dan 100 m
B.
Kunci
Jawaban:
1. Diketahui:
v0 =
100 m/s
θ = 30°
g = 10 m/s2
di tanya :
tp =
...
jawab :
2.
Diketahui
:
v0 =
12,5 m/s
θ = 30°
g = 10 m/s2
di tanya :
tudara
= ...
jawab :
a. Terlebih
dahulu hitung waktu batu mencapai ketinggian maksimum t
b. Menghitung
waktu selama diudara.
tudara = tmaks = 2
. tp
tudara = 2 . 6,25 s = 1,25 s (c. 1,25 s)
3.
Diketahui
:
h0=20
m
v0 =
40 m/s
θ = 60°
g = 10 m/s2
di tanya :
ymaks = ...
jawab :
a. Terlebih
dahulu hitung ketinggian maksimum gerak parabola (ymaks)
b. Menghitung
ketinggian maksimum terhadap permukaan tanah (Ymaks)
Ymaks
= y0 + ymaks
Ymaks
= 20 m + 60 m
Ymaks
= 80 m(d.
80 m)
4.
Diketahui
:
v0 =
10 m/s
θ = 30°
g = 10 m/s2
di tanya :
xmaks
= ...
jawab :
5.
Diketahui
:
v0 =
100 m/s
θ = 15°
g = 10 m/s2
di tanya :
ymaks
= ...
xmaks =...
jawab :
a. Tinggi
maksimum yang dicapai peluru sebesar :
b. Jangkauan
terjauhnya memenuhi :
(a.
33,8
m dan 500 m)
DAFTAR
PUSTAKA
Giancoli,
Douglas C. 2001. Fisika. Edisi Kelima
Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga
Handayani,Sri
dkk. 2009. Fisika 2 : Untuk SMA/MA kelas
XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional
Sarwono,dkk. 2009.
Fisika 2 :Mudah dan Sederhana Untuk SMA/MA kelas XI.
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional
Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika 2 : Untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta
: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Purwanto,Budi.
2012. Fisika. Solo : PT. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri
Purwoko.
2009. Fisika 2. Jawa Timur :
Yudhistira
Komentar
Posting Komentar